Beberapa tokoh yang menyadari akan tujuan utama Jepang
datang ke Indonesia segera melakukan perlawanan. Diantaranya adalah Teungku
Abdul Jalil seorang ulama berasal dari desa Pileng,Aceh. Karena keberanian dan
tekadnya melawan terhadap penjajahan Jepang yang sangat menyengsarakan rakyat
maka Jepang sangat merasa terancam oleh Teungku Abdul Jalil. Pasukan jepang
berupaya membujuk dengan menawarkan kerja sama,namun upaya itu tidak
memebuahkan hasil karena Teungku Abdul Jalil tetap ingin menghentikan penindasan
Jepang terhadap rakyat Indonesia. Pada tanggal 10 november 1942 desa Cot Pileng
diserbu oleh pasukan tentara jepang. Dengan senjata sederhana rakyat melakukan
perlawanan,namun gencatan senjata yang tidak seimbang membuat tentara Jepang
mampu mngalahkan perlawanan rakyat. Dan Teungku Abdul Jalil berhasil ditembaki
hingga mati ditempat persembunyiannya.
Dengan kekuatan dan persenjataan Jepang yang lebih canggih
mebuat pasukan Belanda menyerah tanpa syarat. Belanda diwakili oleh Letnan
Jendral Ter Poorten mendatangani surat pernyataan penyerahan kekuasaan,saat itu
jepang diwakili oleh Letnan Jenderal Hitoshi Imamura. Penandatanganan itu
dilakukan di Kalijati, Subang pada tanggal 8 Maret 1942. Setelah Belanda
menyerah rupanya sama saja dengan perlakuan Jepang terhadap rakyat Indonesia.
Jepang juga berambisi menguasai tanah air Indonesia. Malahan jepang lebih kejam
terhadap rakyat Indonesia dengan system tanam paksa dan romusha (kerja paksa
tanpa upah) membuat rakyat semakin menderita.
Pada tanggal 9 maret 1943 membentuk barisan pemuda Indonesia
bertujuan agar pemuda Indonesia dapat mempertahankan tanah air bangsanya
sendiri. Namun ini sebenarnay adalah bagian dari siasat jepang untuk
mengahadapi kedatangan tetara sekutu ke Indonesia. Selain itu jepang juga
membentuk pasukan yang disebut Heiho pada bulan April 1943 dengan tujuan
membantu pasukan jepang di medan perang. Dan pada tanggal 3 oktober 1943
tentara PETA (pembela tanah air) dan Giyugun. Pemuda Indonesia yang dilatih kemiliteran
dalam PETA dibentuk di wilayah Jawa, Madura dan Bali. Sedangkan Giyugun
dibentuk didaerah sumatera. PETA dan Giyugun dilatih oleh perwira Jepang dengan
tugasnya yaitu mempertahankan daerah masing-masing dari ancaman sekutu dan
penjajah lainnya.
Jepang juga membentuk sebuah organisasi PUTERA (pusat tenaga
rakyat) dengan tujuan agar jepang dapat dengan mudah merekrut pemuda-pemuda Indonesia
untuk dijadikan bala tentara Jepang. Anggota dari PUTERA adalah Ir. Soekarno, Mohammad Hatta KH. Mas Mansur dan Ki Hajar Dewantara meraka disebut empat
serangkai. Karena PUTERA beranggotakan tokoh nasional yang dapat mengancam
kedudukan jepang di Indonesia maka
jepang mebubarkan PUTERA. Hal ini disebabkan terlihatnya setiap angota PUTERA
yang telah mendapatkan ilmu dari pasukan Jepang mereka melakukan perlawanan
terhadap jepang.
Dengan muncul pemuda-pemuda Indonesia yang terpelajar dan
kedatangan tentara sekutu yang menggempur tuntas pasukan tentara Jepang maka Indonesia
dapat terbebas dari penjajahan Jepang.
Comments
Post a Comment