Masa-masa penjajahan jepang di Indonesia



Kedatangan Jepang ke Indonesia berawal dari sejak peristiwa perang dunia ke-2. Saat Indonesia dalam penguasaan penjajahan Belanda tiba-tiba pasukan Jepang datang seolah-olah menjadi pahlawan bagi rakyat Indonesia karena jepang saat itu mampu mengusir penjajah Belanda di Indonesia. Banyak rakyat Indonesia yang mendapatkan pendidikan dan pelatihan dari jepang saat pengusiran pasukan belanda. Pergerakan pasukan jepang di pulau jawa diawali dengan mendaratnya para pasukan jepang pada tanggal 28 februari 1942 di Banten,Eretan daerah indramayu,Kragan. Pasukan Jepang mendarat di Indonesia untuk yang pertama kali di Tarakan dan berhasil mengusai daerah Bali,Pontianak,Balikpapan hingga ke Palembang.

Beberapa tokoh yang menyadari akan tujuan utama Jepang datang ke Indonesia segera melakukan perlawanan. Diantaranya adalah Teungku Abdul Jalil seorang ulama berasal dari desa Pileng,Aceh. Karena keberanian dan tekadnya melawan terhadap penjajahan Jepang yang sangat menyengsarakan rakyat maka Jepang sangat merasa terancam oleh Teungku Abdul Jalil. Pasukan jepang berupaya membujuk dengan menawarkan kerja sama,namun upaya itu tidak memebuahkan hasil karena Teungku Abdul Jalil tetap ingin menghentikan penindasan Jepang terhadap rakyat Indonesia. Pada tanggal 10 november 1942 desa Cot Pileng diserbu oleh pasukan tentara jepang. Dengan senjata sederhana rakyat melakukan perlawanan,namun gencatan senjata yang tidak seimbang membuat tentara Jepang mampu mngalahkan perlawanan rakyat. Dan Teungku Abdul Jalil berhasil ditembaki hingga mati ditempat persembunyiannya.

Dengan kekuatan dan persenjataan Jepang yang lebih canggih mebuat pasukan Belanda menyerah tanpa syarat. Belanda diwakili oleh Letnan Jendral Ter Poorten mendatangani surat pernyataan penyerahan kekuasaan,saat itu jepang diwakili oleh Letnan Jenderal Hitoshi Imamura. Penandatanganan itu dilakukan di Kalijati, Subang pada tanggal 8 Maret 1942. Setelah Belanda menyerah rupanya sama saja dengan perlakuan Jepang terhadap rakyat Indonesia. Jepang juga berambisi menguasai tanah air Indonesia. Malahan jepang lebih kejam terhadap rakyat Indonesia dengan system tanam paksa dan romusha (kerja paksa tanpa upah) membuat rakyat semakin menderita.

Pada tanggal 9 maret 1943 membentuk barisan pemuda Indonesia bertujuan agar pemuda Indonesia dapat mempertahankan tanah air bangsanya sendiri. Namun ini sebenarnay adalah bagian dari siasat jepang untuk mengahadapi kedatangan tetara sekutu ke Indonesia. Selain itu jepang juga membentuk pasukan yang disebut Heiho pada bulan April 1943 dengan tujuan membantu pasukan jepang di medan perang. Dan pada tanggal 3 oktober 1943 tentara PETA (pembela tanah air) dan Giyugun. Pemuda Indonesia yang dilatih kemiliteran dalam PETA dibentuk di wilayah Jawa, Madura dan Bali. Sedangkan Giyugun dibentuk didaerah sumatera. PETA dan Giyugun dilatih oleh perwira Jepang dengan tugasnya yaitu mempertahankan daerah masing-masing dari ancaman sekutu dan penjajah lainnya.

Jepang juga membentuk sebuah organisasi PUTERA (pusat tenaga rakyat) dengan tujuan agar jepang dapat dengan mudah merekrut pemuda-pemuda Indonesia untuk dijadikan bala tentara Jepang. Anggota dari PUTERA adalah Ir. Soekarno, Mohammad Hatta  KH. Mas Mansur dan Ki Hajar Dewantara meraka disebut empat serangkai. Karena PUTERA beranggotakan tokoh nasional yang dapat mengancam kedudukan jepang  di Indonesia maka jepang mebubarkan PUTERA. Hal ini disebabkan terlihatnya setiap angota PUTERA yang telah mendapatkan ilmu dari pasukan Jepang mereka melakukan perlawanan terhadap jepang.


Dengan muncul pemuda-pemuda Indonesia yang terpelajar dan kedatangan tentara sekutu yang menggempur tuntas pasukan tentara Jepang maka Indonesia dapat terbebas dari penjajahan Jepang.

Comments